Berita 50 Guru ikuti Orientasi Pembina PMR PMI Kabupaten Bireuen
                            27/08/2025
                                
                            
                            
                            
                                Kabupaten Bireuen – Sebanyak 50 guru dari jenjang SD, SMP, hingga SMA mengikuti kegiatan Orientasi Pembina Palang Merah Remaja (PMR) yang diselenggarakan oleh PMI Kabupaten Bireuen, bertempat di Pagaruyung Ballroom, Hotel Horison Balairung Kabupaten Bireuen, 27 Agustus 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kegiatan PMR di sekolah, sekaligus mendorong lebih banyak sekolah membuka ekstrakurikuler PMR sebagai wadah pembinaan karakter, kepedulian sosial, dan keterampilan kepalangmerahan bagi para siswa.
Acara orientasi resmi dibuka oleh Bapak Bambang Eko Prabowo, Kepala Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen 2. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kehadiran PMR di sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter.
“PMR bukan hanya kegiatan ekstrakurikuler, tetapi sarana membentuk generasi muda yang peduli, disiplin, dan siap membantu sesama. Kami berharap guru-guru yang hadir di sini bisa menjadi penggerak di sekolah masing-masing, Meningkatkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sehingga PMR semakin tumbuh dan menjadi kebanggaan sekolah,” ujar Bambang.
Turut hadir pula Ketua PMI Kabupaten Bireuen beserta jajaran pengurus. Dalam kesempatan tersebut, para peserta mendapat pembekalan materi dari narasumber PMI Kabupaten Bireuen yang menjelaskan peran, fungsi, serta strategi pengembangan PMR di sekolah.
Ketua PMI Kabupaten Bireuen dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi para guru.
“Kami berharap setelah orientasi ini, para guru dapat menjadi motor penggerak agar PMR semakin berkembang di sekolah-sekolah Kabupaten Bireuen. Dengan adanya PMR, siswa dapat dilatih kepedulian, keterampilan, dan jiwa kemanusiaan sejak dini,” ungkapnya.
Para guru yang mengikuti kegiatan merasa antusias, karena mendapatkan wawasan baru mengenai manfaat PMR bagi siswa, serta peluang sinergi dengan program pendidikan karakter di sekolah.
Dengan adanya kegiatan ini, PMI Kabupaten Bireuen menargetkan semakin banyak sekolah membuka dan mengaktifkan PMR sehingga dapat melahirkan generasi muda yang tangguh, peduli, dan siap menjadi relawan kemanusiaan di masa depan.
                            
                        Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kegiatan PMR di sekolah, sekaligus mendorong lebih banyak sekolah membuka ekstrakurikuler PMR sebagai wadah pembinaan karakter, kepedulian sosial, dan keterampilan kepalangmerahan bagi para siswa.
Acara orientasi resmi dibuka oleh Bapak Bambang Eko Prabowo, Kepala Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen 2. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kehadiran PMR di sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter.
“PMR bukan hanya kegiatan ekstrakurikuler, tetapi sarana membentuk generasi muda yang peduli, disiplin, dan siap membantu sesama. Kami berharap guru-guru yang hadir di sini bisa menjadi penggerak di sekolah masing-masing, Meningkatkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sehingga PMR semakin tumbuh dan menjadi kebanggaan sekolah,” ujar Bambang.
Turut hadir pula Ketua PMI Kabupaten Bireuen beserta jajaran pengurus. Dalam kesempatan tersebut, para peserta mendapat pembekalan materi dari narasumber PMI Kabupaten Bireuen yang menjelaskan peran, fungsi, serta strategi pengembangan PMR di sekolah.
Ketua PMI Kabupaten Bireuen dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi para guru.
“Kami berharap setelah orientasi ini, para guru dapat menjadi motor penggerak agar PMR semakin berkembang di sekolah-sekolah Kabupaten Bireuen. Dengan adanya PMR, siswa dapat dilatih kepedulian, keterampilan, dan jiwa kemanusiaan sejak dini,” ungkapnya.
Para guru yang mengikuti kegiatan merasa antusias, karena mendapatkan wawasan baru mengenai manfaat PMR bagi siswa, serta peluang sinergi dengan program pendidikan karakter di sekolah.
Dengan adanya kegiatan ini, PMI Kabupaten Bireuen menargetkan semakin banyak sekolah membuka dan mengaktifkan PMR sehingga dapat melahirkan generasi muda yang tangguh, peduli, dan siap menjadi relawan kemanusiaan di masa depan.